Saturday, March 30, 2013

Cadangan Klaim pada Perusahaan Asuransi

,

Perusahaan Asuransi terutama untuk asuransi jiwa harus memiliki cadangan yaitu cadangan claim. Cadangan klaim adalah dana yang harus disediakan oleh pihak perusahaan yang akan digunakan untuk membayar kerugian. Karena pada suatu titik tertentu aka nada nasabah yang mengajukan klaim tersebut. Terdapat 2 macam grafik yang dapat menggambarkan cadangan klaim.

Berikut ini merupakan contoh grafik dari cadangan klaim :

Grafik 1

Pada gambar diatas dapat terlihat , Cadangan Klaim akan semakin naik atau bertambah seiring berjalannya tingkat resiko kematian(waktu).  Dari waktu 0 tahun sampai tahun ke 10 merupakan waktu yang digunakan untuk mengumpulkan premi dimana premi tersebut akan digunakan untuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Setelah waktu pengumpulan premi selesai ditahun ke-10, maka dari tahun ke-10 hingga tahun ke-15 hasil investasi dapat diperoleh. Untuk mengetahui/memperoleh cadangan klaim, maka perusahaan harus menentukan beberapa hal yang harus dihitung terlebih dahulu diantaranya sebagai berikut :

1.  Besarnya jumlah premi (Rp)
2.  Besarnya dana yang harus disediakan untuk investasi (Rp)
3.  Lamanya waktu yang disediakan untuk membayar premi tersebut.

Grafik 2

  Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa jika seseorang (“A”) mengikuti asuransi pada usia 40 tahun dan diasumsikan masa asuransinya mencapai 15 tahun kedepan, maka dapat diperkirakan bahwa usia yang dianggap sebagai tahun resiko (kematian) adalah tahun ke 10 sampai tahun ke 15. Sedangkan dalam hal ini pada tahun ke 0 sampai tahun ke 10 atau dari “A”  berusia 40 – 50 tahun, “A” harus membayarkan premi setiap tahunnya. Dan dari tahun ke 0 sampai tahun ke 15, jika “A” mengalami resiko tersebut maka “A” akan mendapat UP pada masa tersebut.  Jika pada  tahun ke-12  “A” masih hidup maka UP yang akan diberikan kepada “A” diasumsikan bertambah  sebesar 20%, jika sampai tahun ke-14 masih hidup, maka UP sebesar 30%.
Pada Grafik tersebut tipenya terdapat 2 jenis, yaitu grup dan personal. Pada grafik tipe grup, untuk menentukan usia yang akan digunakan sebagai patokan adalah rata-rata usia dari nasabah dalam grup tersebut. Tetapi jika grafik digunakan untuk personal maka usia yang diambil hanya usia nasabah itu sendiri.


Adapun informasi yang harus diketahui oleh perusahaan asuransi, yaitu :

1.   Suku bunga, suku bunga beragam besarnya diantaranya jika tabungan:
·        1 – 20 M = 8%
·        11 – 25 M = 8,5%
·        25 – 50 M = 9%
·        >50 M  = 11%

2.  Paket Asuransi, yaitu antara grup atau personal

Ilustrasi :

Terdapat 10 peserta dalam 1 grup, masing- masing peserta harus membayarkan preminya sebesar Rp. 500rb/thn, maka UP yang dipersiapkan adalah sebesar Rp. 5 jt.

                 

Uang yang masuk ke perusahaan untuk investasi antara  lain perhitungannya adalah sebagai berikut :

Jika dari tahun ke 1 – 10 ada yang meninggal, maka fungsinya “ F(X)” langsung dikurangi saja dengan tingkat resikonya, contoh : F(I) = 500rb/org – resiko
Resiko disini adalah probabilitas  tingkat kematian
Jadi asumsinya, resiko = 1/1000 x UP .

                           

Skema pembentukan cadangan klaim:




Grafik Cadangan GTL adalah sebagai berikut :













Read more →

Friday, March 8, 2013

ASURANSI

,
       Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.


Asuransi terjadi jika ada kesepakatan didalamnya, untuk salah satu contoh  kasus kematian kesepaaktan tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut : Jika jangka waktu yang digunakan adalah selama 1 tahun, dan diasumsikan dalam waktu 1 tahun tersebut ada dari salah satu anggota meninggal dunia. Maka uang yang terkumpul dari masing-masing anggota adalah total Rp. 100.000, tetapi yang akan diberikan kepada anggota yang meninggal (sebagi santunan) adalah sebesar Rp.22.000 (Uang pertanggungan). Jika uang pertanggungan teah diberikan, maka SITI akan tetap mendapat hasil sebesar Rp. 84.000. Tetapi jika tidak ada anggota yang meninggal maka terdapat dua kemungkinan yaitu uang Rp. 100.000 tersebut akan diberikan SITI( sebagai pengelola uang asuransi tersebut) atau uang tersebut akan dibagikan kepada masing-masing anggota, kedua  harus kemungkinan tersebut harus disepakati sejak awal. Dan jika uang premi dibagikan kepada setiap anggota, maka besarnya adalah Rp. 5000/anggota, tetapi SITI akan tetap mendapat hasil yaitu sebesar Rp 34.000. 


Istilah :
·         Aktuaris : istilah yang digunakan untuk proses penentuan jumlah premi sampai memperoleh hasil jumlah uang pertanggungan(UP)
·         Underwriting : istilah yang digunakan untuk proses dari awal pengecekan probabilitas sampai mendapat hasil prosentase dari probabilitas tersebut.

Adapun yang menjadi salah satu faktor penting yang harus dipikirkan oleh persahaan asuransi, yaitu tentang probabilitas nasabah yang akan diasuransikan jiwa/harta bendanya. Misalkan probabilitas untuk kematian memiliki beberapa pertimbangan untuk mendapatkan hasil prosentasenya, antara lain: Usia, ekonomi, pola hidup, kesehatan, jenis kelamin, hobi, pekerjaaan,culture (lebih mengarah ke keagamaan).

Dalam asuransi semua hal harus diperhitungkan, dan hal-hal tersebut dapat diukur dari :
1.      Future Value (FV) vs Present Value (PV)
Dimana FV merupakan nilai yang akan diperoleh oleh anggota dimasa yang akan datang, dan nilai tersebut akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu karena adanya pertambahan suku bunga. Sedangkan PV merupakan nilai awal/saat ini ketika anggota baru memulai asuransi, nilai tersebut juga disebut sebagai Pokok (P). Adapun cara perhitungan untuk memperoleh FV dan PV adalah sebagai berikut :

                                                Keterangan :
                                               P : Pokok
i : Bunga
n : Jangka Waktu

          
2.      Hitung mortalitas (tingkat resiko)
3.      Biaya Operasional (Untuk Pemegang asuransi)
Biaya Operasional dihitung dari prosentase tertentu dari mortalita (dalam asuransi disebut Loading Factor)

Pada Negara tertentu terdapat 2 yaitu :
·         Below the line, yang berarti harus meningkatkan kemampuan ekonomi
·         Makmur, yang berarti harus menjaga kemakmuran ekonomi

        Kemakmuran ekonomi yang disebut diatas adalah merupakan suatu nilai/value(Rp /$), Value tersebut diperoleh dengan dpengukuran yang dibandingkan dengan tingkat resiko yang muncul. Dalam perkembangan asuransi terdapat 3 macam jenis asuransi yaitu :

1.      Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Pada jenis asuransi ini, jenis lini bisnisnya antara lain:
·         Jiwa berjangka (Term Life)
      Bisnis jiwa berjangka berarti jika anggota meninggal maka akan mendapat uang Pertanggungan (UP), tetapi jika tidak meninggal anggota tersebut tidak mendapat apapun.
·         Endowment
   Bisnis jenis Endowment ini adalah kebalikan dari bisnis jiwa berjangka, dimana jika anggota meninggal maka tidak akan mendapat apapun,  tetapi jika tidak meninggal anggota tersebut akan mendapat Uang Pertanggungan.
·         Dwiguna
     Bisnis jenis Dwiguna ini berbeda dengan 2 jenis bisnis diatas, dimana jika anggota mati akan mendapat UP namun jika masih hiduppun anggota akan diberikan UP pula.

2.      ReAsuransi
3.      Asuransi Harta benda (General)
Pada jenis asuransi ini, line bisnisnya meliputi :
·         Mobil
·         Property
·         Resiko Bisnis (Failed/tertipu)

Untuk Asuransi jiwa yang diasuransikan dapat berupa hidup atau mati, untuk Reasuransi yang dapat diasuransikan adalah asuransi jiwa / asuransi harta benda tetapi yang menjadi nasabah reasuransi adalah perusahaan asuransi bukan masyarakat biasa, sedangkan unutk asuransi general yang diasuransikan adlah harta benda berdasar kerugian yang dialami.
Terdapat 1 produk yang dapat dilakukan oleh life insurance dan general insurance yaitu Health & Personal Accident.

Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat beberapa prinsip yang digunakan dalam mengikuti asuransi, antara lain:
  •    Nilai Ekonomi
  •    Perjanjian
  •   Resikonya terukur
  •  Kesamaan
  •  Beneficiary (penerima manfaat)
  • Tertanggung
  • Insurable Intersest (Kepentingan asuransi)


Dan prinsip utama yang digenggam dalam mengikuti asuransi adalah untuk memperoleh benefit bukan profit.

Ilustrasi antara Pemegang polis, tertanggung dan beneficiary adalah sebagai berikut:


      Aturan :
·         Pemegang Polis dapat merangkap sebagai tertanggung
·         Tertanggung tidak dapat merangkap sebagai beneficiary
·         Pemegang Polis dapat merangkap sebagai beneficiary
Secara prinsip, yang harus dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam proses bisnisnya adalah sebagai berikut :
a.       Memiliki Data Nasabah
Data tersebut dapt digunakan untuk penutupan/ menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk pertanggungan hidup dan dapat juga digunakan untuk klaim
b.      Tabel resiko
Semakin banyak anggota ikut asuransi maka resiko yang akan diterima semakin kecil
c.       Data Investasi

Tambahan :
          Seiring berjalannya waktu/periode maka jumlah premi harus semakin bertambah/naik, dimana premi tersebut akan digunakan untuk membayar Uang Pertanggungan. Premi tersebut juga dialokasikan dalam bentuk Cadangan Solvabilitas( wajib dilakukan oleh setiap perusahaan asuransi). Namun, dalam UU, Cadangan Solvabilitas disebut sebagai Risk Based Capital dengan besar 120% yang ditanggung oleh premi dan investasi capital. Grafiknya dapat dilihat dibawah ini :

Read more →

Analisis Jurnal tentang SI Asuransi dan Agen Asuransi

,

Judul   : Customers’ Perception towards Service Quality of Life Insurance Corporation of India: A Factor Analytic Approach
Penulis : Dr. H. S. Sandhu dan Ms. Neetu Bala
Nama Jurnal : International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 18; October 2011

Analisis
Pada jurnal tersebut membahas tentang kualitas layanan yang telah menjadi sangat berperan co-efisien dalam pemasaran kompetitif agresif. Untuk keberhasilan dan kelangsungan hidup dalam lingkungan yang kompetitif saat ini, memberikan kualitas layanan kepada para pelanggannya adalah sangat penting untuk setiap usaha ekonomi. Meskipun, dengan menyediakan layanan berkualitas kepada pelanggan, Perseroan dapat membedakan dirinya dari perusahaan jasa lainnya dan akan mampu meningkatkan profitabilitas. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengukur pelanggan "persepsi terhadap kualitas pelayanan Asuransi Jiwa Corporation India dengan menerapkan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Sureshchandar et al. (2001). Selain itu, studi ini juga mengidentifikasi hubungan antara masing-masing dimensi pelayanan yang dihasilkan kualitas dan pelanggan "evaluasi keseluruhan kualitas layanan di India.
Penelitian dan Pengaturan Peserta Penelitian dilakukan pada Korporasi Asuransi Jiwa "pelanggan yang berlokasi di kota-kota besar, yaitu, Amritsar, Jalandhar, dan Ludhiana, di Punjab, keadaan progresif India. Sebuah sampel dari 450 pelanggan diangkat yang didekati secara pribadi di tempat kerja dan tempat tinggal. Dari total, 337 benar menyelesaikan kuesioner dalam segala hal, menghasilkan tingkat tanggapan sekitar 75 persen, kemudian digunakan untuk tujuan analisis. Untuk memilih sampel, non-probabilistik kenyamanan teknik sampling yang digunakan.
Dalam penelitian tersebut, lima faktor model struktur seperti yang diusulkan oleh Sureshcahandar et al. (2001) telah disempurnakan untuk tujuh faktor membangun mewakili Proficiency, Media dan presentasi, keunggulan fisik dan etis, Layanan proses pengiriman dan tujuan, Keamanan dan dinamis operasi, Kredibilitas, dan Fungsi. Diantara faktor-faktor ini, yaitu tiga, Kemahiran,. Keunggulan fisik dan etika, dan Fungsi memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas layanan secara keseluruhan Corporation Asuransi Jiwa dari India.
Dalam beberapa layanan struktur lima-faktor Sureshchandar et al. (2001) perlu adaptasi yang cukup besar dan item yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan harus mencerminkan pengaturan layanan tertentu dalam penyelidikan, yang mungkin memerlukan penambahan atau penghapusan beberapa item yang diperlukan. Peneliti dan praktisi yang menerapkan lima faktor ke pasar asuransi jiwa secara umum khususnya di India harus kembali mengevaluasi instrumen pengukuran.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Judul               : Factors Influencing Agents Retention In Insurance Industry: A Survey Of Selected Insurance Companies In Nairobi (Kenya).
Penulis             : Omboi Bernard Messah
Nama Jurnal    : Journal of Economics and Sustainable Development
ISSN 2222-1700 (Paper) ISSN 2222-2855 (Online)
Vol.2, No.3

Analisis
Pada analisis jurnal kali ini, jurnal yang akan dibahas adalah tentang keagenan pada perushaan asuransi. Industri asuransi jiwa telah menderita untuk waktu yang lama sekarang dari tingginya tingkat pergantian dari agen. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk menetapkan faktor-faktor yang mempengaruhi retensi agen dalam perusahaan besar asuransi di Nairobi. Penelitian difokuskan pada perusahaan jaminan yang dipilih di Nairobi pada basis volume usaha yang dilaporkan di tiga perusahaan yang dipilih sebagai lawan kecil volume bisnis yang dilaporkan mingguan melalui lembaga negara atas perusahaan yang sama.
Penelitian tersebut hanya berkonsentrasi pada Perusahaan Investasi America British didirikan pada tahun 1920, Pan jaminan hidup Afrika didirikan pada tahun 1945 dan kehidupan CFC didirikan pada tahun 1964 sebagai ALICO (Perusahaan Asuransi Jiwa Amerika). Adapun yang menjadi tujuan utama dari penelitian tersebut  adalah untuk menentukan faktor yang mempengaruhi retensi agen dalam industri  asuransi dengan penekanan yang besar pada asuransi jiwa. Selain itu penelitian ini juga dipandu oleh enam tujuan tertentu, yaitu pengaruh demografi sosial, pengaruh pengetahuan produk, pengaruh kondisi kerja, pengaruh strategi sumber daya, modus pengaruh remunerasi dan pengaruh pelatihan dan pembangunan.
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif survey. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif teknik data primer dan sekunder. Populasi sampel untuk penelitian terdiri dari 129 responden yang dipilih dari Target populasi 1.000 responden mungkin menggunakan stratified random sampling. Data adalah dikumpulkan dengan menggunakan drop dan metode memilih.
Dari hasil penelitian tersebut  telah ditetapkan  bahwa, penggunaan komisi sebagai modus pengupahan agen, kondisi kerja tidak mempengaruhi retensi negatif  agen, namun pelatihan dan pengembangan, demografi sosial, pengetahuan produk dan strategi sumber daya ditemukan keluar menjadi faktor kunci.
 Penelitian tersebut telah merekomendasikan bahwa untuk industri asuransi harus menggunakan lebih banyak sumber daya dalam melatih dan mengembangkan agen mereka dan juga memperbaiki strategi  sumber daya.




Read more →

Monday, March 4, 2013

Analisis Jurnal

,


Judul                 : Term Structure Examination of Indonesian Money Market: Some Efficiency   Issue

Penulis               : Anggoro Budi Nugroho

Nama  Jurnal     : The Asian Journal of Technology Management Vol. 4 No. 2 (2011): 99-108

Pada jurnal tersebut telah dibahas tentang efisiensi struktur jangka waktu Indonesia sebagaimana yang telah diberlakukan oleh Bank Sentral negara tersebut. Pada umumnya, Angka Bank Indonesia(BI) memiliki beberapa macam variasi dari 30 hari,60 hari, dan 180 hari, yang biasanya dinyatakan sebagai biaya plain vanilla  pembiayaan utang antar bank tergantung pada panjang waktu. Risiko ketidakpastian menyebabkan pasar utang untuk bekerja tidak efisien, sehingga terjadi pergeseran jangka panjang premium. Jika pasar utang efisien, hari ini jangka panjang suku bunga sebagai biaya modal adalah objektif prediktor kepentingan jangka waktu tertentu di masa depan.

            Dalam penelitian, Jangka pendek suku bunga bukanlah prediktor terbaik dari jangka menengah ketika adanya bukti bahwa terdapat kointegrasi antara 30hari dan 90 hari BI rate. Namun, pada kenyataannya hasil uji statistic yang dilakukan mengatakan bahwa ada hubungan jangka pendek dan jangka panjang dalam Angka BI, hal tersebut dibuktikan dengan kointegrasi antara 30 hari dan 180 hari suku bunga BI.
            Untuk melakukan penelitian tersebut, maka digunakan metodologi serta data yang merujuk pada perilaku atau pergerakan  suku bunga di pasar keuangan. Hal tersebut dilakukan karena asset yang banyak terkait adalah dengan suku bunga (mis: kredit dan pinjaman). Selain itu,  eksplorasi juga perlu dilakukan dengan menggunakan kointegrasi seperti Vector Autoregressive (VAR) dan Error Corection Method (ECM).
            Hasil dari penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa meskipun ada hubungan antara suku bunga variable, struktur waktu masa depan mereka tidak dapat diprediksi dengan menggunakan jangka pendek 30 hari. Hal tersebut berarti bahwa pasar praktisi atau investor, rentenir dan deposan pada khususnya akan masih harus lebih berhati-hati dalam mengharapkan kemungkinan tingkat pergerakan masa depan. Dalam kebijakan masyarakat, Bank Indonesia harus lebih meningkatkan kebijakan target suku bunga, sehingga dapat terhindar dari resiko dan dapat menyerap informasi secara efisien.


Read more →

MULTIPLIER dan PERBANKAN

,

Bank sebagai kunci utama didalam aliran dana keuangan.

       Dalam aliran dana tersebut Bank memiliki Aset(Asset) sebagai sumber yang digunakan dalam perputaran dana dan Keuntungan(Liabilities) sebagai sumber dana.
Bank memiliki 3 sumber dana (Source of Fund) antara lain :

     1.      .Deposit
     Deposito disebut sebagai sumber dana masyarakat atau pihak ketiga. Dimana deposito tersebut    terbagi kedalam  3 jenis, yaitu : Time Deposit berupa Deposito, Saving Deposit berupa Tabungan, dan Demand Deposit berupa Giro. Masing-masing deposit tersebut memiliki bunga tersendiri, Bunga tersebut biasa disebut biaya dana. Penarikan deposito hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara deposan dan bank, adapun jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Deposit dapat dilakukan oleh hampir semua orang.

    2.      Securities
  Security disebut sebagai sumber dana kedua. Security tersebut berupa Obligasi.Obligasi juga harus dibayarkan bunga.

    3.      Capital
  Capital merupakan pihak pertama dalam proses aliran dana. Capital terdiri dari 3 macam antara lain : Modal disetor, Stok Saham, dan Laba ditahan. Laba di tahan digunakan untuk menghitung deviden(laba yang dibagikan). Perhitungannya adalah  profit (TL) – LD(Laba ditahan) = Laba yang dibagikan (Deviden).
Deviden juga bagian dari biaya dana yang harus dibayarkan.

Sedangkan Aset yang dimiliki Bank antara lain :

    1.      Kas
    Kas tersebut berupa uang tunai yang digunakan Bank untuk melayani penarikan tunai atau transaksi lainnya yang berkaitan dengan uang tunai.

   2.      Simpanan di BI
   Simpanan terebut wajib dimiliki oleh setiap Bank minimal sebesar 8% dari Deposit. Yang berguna untuk likuiditas dan Kliring. Jadi jika Bank tidak memiliki simpanan min 8% di BI maka Bank harus ditutup.

   3.      Kredit/ Loan
   Kredit/ Loan terdiri dari Kredit Investasi, komersial, dan konsumsi. Kredit dilakukan jika ingin mengoperasikan biaya dana yang kemudian akan disalurkan lagi

       Pemerintah memperbolehkan setiap bank untuk meminjamkan uang yang dimiliki kepada masyarakat / orang lain, hal tersebut disebut dengan LDR (Loan Deposit Ratio). Semua uang yang terdapat di deposit boleh dipinjamkan lagi ke masyarakat maksimal besarnya 110%, misalnya jika si A memiliki deposit 100 juta maka si A dapat meminjamkan 110 juta, dan Uang yang 10 juta berasal dari Capital. Dalam kasus LDR:

      a.       Bank boleh menjadi lembaga multiplier(pengganda) dari uang yang dimiliki sebesar 10% 
      b.      Jika bank menyalurkan dananya, maka bank harus melibatkan modalnya sebesar 10%


  •   Ilustrasi 1
      Ali menyimpan uang sebesar 100 juta dalam Giro di SITI BANK, kemudian Ali memberikan Atun Cek sebesar 10 juta, secara nilai uang Ali ada 110 juta (Giro+Cek). Tetapi Atun juga mempunyai uang sebesar 10 juta yaitu yang tertera pada cek tersebut. Hal tersebut merupakan bagian dari MULTIPLIER. Kemudian jika Atun ingin mencairkan cek tersebut dan Atun pergi ke NAIB BANK, maka antara hubungan NAIB BANK dan SITI BANK harus melalui perantara yaitu BANK INDONESIA(BI), dalam hal ini BI akan menggunakan Giro SITI BANK untuk membayar ke NAIB BANK. Kemudian NAIB akan mengirim surat tagihan (Nota Debet Keluar) ke SITI BANK, lalu Giro NAIB BANK akan bertambah 10juta sedangkan Giro SITI BANK akan berkurang 10juta di BI. Transaksi yang dilakukan antar Bank tersebut dilakukan secara Real Time Gross Settlement (RTGS).


  •   Ilustrasi 2
       Atun ingin memberikan tabungannya sebesar 30juta kepada Ali, Jadi NAIB BANK akan memberikan Gironya melalui BI ke SITI BANK untuk Ali. Maka secara otomatis, Giro NAIB BANK akan bertambah 30juta dan Giro SITI BANK akan berkurang 30juta.

Contoh Gambar dari Ilustrasi 1 dan 2 :





Tabel Pengecekan hasil Kliring

      Jika tanda akhir +, berarti saldo di BI bertambah, namun jika - , maka saldo di BI berkurang. Sedangkan yang harus diingat adalah saldo minimum yang harus ada di BI adalah 8%, jika saldo kurang dari batas minimum maka BANK yang bersangkutan harus ditutup karena mengalami likuiditas. Bagi Bank likuiditas menjadi no 1 sebagai hal yang harus diperhatikan.


            Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi likuiditas antara lain:
1.      Saldo Deposit

2.      Transaksi di Kliring (terjadi di BI)

         Berbicara tentang kliring, setiap bank harus wajib terhubung dengan sistem kliring online agar Bank satu dengan yang lainnya dapat mengetahui kondisi kliring(menang/kalah) Bank yang mau dipinjam uangnya untuk menyelamatkan Bank yang terancam tutup.

        Untuk melakukan kliring, terdapat biaya yang dikenakan yaitu biaya jasa/fee. Namun biaya jasa ini tidak hanya untuk kliring saja, tetapi juga untuk transfer, inkaso, L/C, save deposit, dll.
Dalam proses aliran dana, Bank harus menghitung beberapa sumber dana dan dana yang digunakan. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


Perhitungan keuntungan yang diperoleh Bank adalah sebagai berikut :

Profit(TL) = i2 – i1



Read more →